Halo teman-teman, sudah lama saya tidak menulis lagi, karena berbagai kesibukan dan harus bekerja di luar pulau sehingga saya tidak bisa menulis lagi.
Nah beberapa hari ini kita banyak mendengar kalau di indonesia terserang wabah difteri.
Apa sih difteri itu? bahaya tidak? lalu bagaimana cara mengatasinya? Bagaimana cara mencegahnya?
Dalam kesempatan kali ini saya akan membahas tentang Difteri.
Difteri itu adalah infeksi akut yang
disebabkan oleh Corynebacterium
diphtheriare, Infeksi ini sering mengenai saluran pernafasan atas.
Bagaimana cara penularannya?
Penyakit ini di tularkan melalui kontak dengan
pasien yang menderita atau droplet (Partikel kecil yang keluar ketika pasien
bersin atau batuk).
Setelah itu kuman C.
Diphtheriare bermultiplikasi atau berkembang biak di saluran pernafasan. Perkembangan bakteri
difteri itu tidak hanya di saluran nafas loh, bakteri difteri bisa menyerang
daerah mata, telinga, bahkan kulit.
Setelah berkembang basil difteri itu akan
membentuk seperti lapisan berwarna putih (seperti sarang laba-laba) yang
dinamakan Pseudomembran dan yang berbahayanya lagi basil tersebut dapat
menghasilkan racun (eksotoksin) yang dapat membahayakan tubuh.
Apa saja Tanda dan Gejala dari difteri?
Tanda yang paling khas yaitu adanya lapisan
berwarna putih keabuan yang biasa di sebut dengan pseudomembran. Jaringan
tersebut susah dilepaskan dan mudah berdarah.
Gejala lain yang dapat timbul adalah :
a.
Gejala umum : Demam ringan, lemas, nyeri kepala, bisa timbul pembengkakan sekitar leher.
Apakah difteri berbahaya?
Tentu bahaya jika penanganan terlambat dan
kurang memadai. Pada difteri tenggorokan, selaput yang terbentuk dapat
menyumbat jalan nafas dari orang yang menderita difteri tersebut.
Selain itu, komplikasi pada jantung dapat pula
terjadi. Biasanya terjadi pada akhir minggu pertama atau awal minggu kedua.
Gangguan pada jantung dapat meliputi gangguan irama pada awalnya kemudian
terjadi pembengkakan akut pada otot jantung, infeksi pada jantung dan gangguan
pompa dari jantung.
Bagaimana cara mengatasinya?
Jika terdapat gejala gejala seperti di atas
segera periksakan ke dokter. Penanganan yang cepat dan tepat dapat mencegah
terjadinya komplikasi lebih lanjut.
Pencegahan dapat dilakukan dengan dilakukan imunisasi, jika anak kita sudah mendapat imunisasi yang lengkap pasti tidak dapat terinfeksi difteri