Senin, 18 Desember 2017





Halo teman-teman, sudah lama saya tidak menulis lagi, karena berbagai kesibukan dan harus bekerja di luar pulau sehingga saya tidak bisa menulis lagi.

Nah beberapa hari ini kita banyak mendengar kalau di indonesia terserang wabah difteri.

Apa sih difteri itu? bahaya tidak? lalu bagaimana cara mengatasinya? Bagaimana cara mencegahnya? 


Dalam kesempatan kali ini saya akan membahas tentang Difteri.



Apa sih Difteri itu?

Difteri itu adalah infeksi akut yang disebabkan oleh Corynebacterium diphtheriare, Infeksi ini sering mengenai saluran pernafasan atas.


Bagaimana cara penularannya?
Penyakit ini di tularkan melalui kontak dengan pasien yang menderita atau droplet (Partikel kecil yang keluar ketika pasien bersin atau batuk).



Setelah itu kuman C. Diphtheriare bermultiplikasi atau berkembang biak di saluran pernafasan. Perkembangan bakteri difteri itu tidak hanya di saluran nafas loh, bakteri difteri bisa menyerang daerah mata, telinga, bahkan kulit.


Setelah berkembang basil difteri itu akan membentuk seperti lapisan berwarna putih (seperti sarang laba-laba) yang dinamakan Pseudomembran dan yang berbahayanya lagi basil tersebut dapat menghasilkan racun (eksotoksin) yang dapat membahayakan tubuh.



Apa saja Tanda dan Gejala dari difteri?
Tanda yang paling khas yaitu adanya lapisan berwarna putih keabuan yang biasa di sebut dengan pseudomembran. Jaringan tersebut susah dilepaskan dan mudah berdarah.
Gejala lain yang dapat timbul adalah :


a. Gejala umum : Demam ringan, lemas, nyeri kepala, bisa timbul pembengkakan sekitar leher.

b. Gejala spesifik tergantung lokasi , bila di tenggorokan atau di saluran nafas akan timbul gejala pilek, nyeri telan, dan sesak.


Apakah difteri berbahaya?
Tentu bahaya jika penanganan terlambat dan kurang memadai. Pada difteri tenggorokan, selaput yang terbentuk dapat menyumbat jalan nafas dari orang yang menderita difteri tersebut.

Selain itu, komplikasi pada jantung dapat pula terjadi. Biasanya terjadi pada akhir minggu pertama atau awal minggu kedua. Gangguan pada jantung dapat meliputi gangguan irama pada awalnya kemudian terjadi pembengkakan akut pada otot jantung, infeksi pada jantung dan gangguan pompa dari jantung.
 

Bagaimana cara mengatasinya?
Jika terdapat gejala gejala seperti di atas segera periksakan ke dokter. Penanganan yang cepat dan tepat dapat mencegah terjadinya komplikasi lebih lanjut.





Jadwal imunisasi, Sumber : Ikatan Dokter Anak Indonesia

Pencegahan dapat dilakukan dengan dilakukan imunisasi, jika anak kita sudah mendapat imunisasi yang lengkap pasti tidak dapat terinfeksi difteri